Selamat Datang di Bandar303 - Selamat kepada member setia BANDAR303 yang berhasil mendapatkan Grand Jackpot di Slot Joker Online Sebesar Rp.202.019.140. Nikmati juga Promo dan Bonus Menariknya, Hanya Dengan 1 Id Anda Bisa Bermain Semua Games Menarik Dan Kini BANDAR303 Menerima Deposit Menggunakan PULSA, Mari Gabung Bersama Kami, Bandar303.

Muhammad Ali Meninggal Dunia di Usia 74 Tahun

Sun, 05 Jun 16   Category: Tinju   Tags: , , ,
 
 

Agen Bola – Salah satu atlit terbesar di abad ke-20, petinju legendaris yang sempat menjadi pemegang sabuk juara tinju dunia kelas berat, Muhammad Ali, meninggal dunia akibat infeksi yang menjalar ke saluran pembuluh darah pada tanggal 3 Juni 2016 kemarin di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat.

Muhammad Ali The King of Talking Trash

Muhammad Ali meninggal dunia di Usia 74

Petinju yang terlahir dengan nama Classius Marcellus Clay, Jr. pada tanggal 17 Januari 1942 tersebut memiliki tinggi badan 191 cm dan jangkauan 198 cm berhasil mencatatkan rekor tarung 56 kali menang dari total 61 pertarungan dengan 37 diantaranya melalui Knocked Out (KO), Muhammad Ali mengalami kekalahan di lima pertarungan selama karirnya sebagai petinju profesional.

Merebut Sabuk Gelar Juara Tinju Dunia

Di awal tahun 1964, Muhammad Ali yang kala itu berusia 22 tahun menjadi petinju termuda sepanjang sejarah yang berhasil merebut sabuk gelar juara tinju kelas berat dunia setelah menang secara TKO di ronde ke-tujuh terhadap pemegang sabuk sebelumnya Sonny Liston.

Sonny Liston pada masa itu memiliki profil dengan daya intimidasi tinggi seiring dengan masa lalunya yang terkait dengan tindakan kriminal dan hubungan yang dimilikinya dengan aktifitas mafia. Terlebih lagi, pada pertarungan melawan juara dunia sebelumnya, Sonny Liston berhasil secara telak merobohkan Floyd Patterson di ronde pertama. Hal tersebut membuat Muhammad Ali tidak diunggulkan sementara Sonny Liston difavoritkan menang dengan odds 7:1.

Terlepas dari fakta tersebut, Muhammad Ali dengan enteng menyebut Liston sebagai “Beruang besar yang berwajah buruk” dan bahkan mengatakan bahwa dirinya akan menyumbangkan beruang tersebut ke kebun binatang setelah mengalahkannya di ring tinju. Provokasi psikilogis Ali yang pada saat ini masih menggunakan nama Classius Clay terlihat berhasil membuat Liston kehilangan ketenangannya pada pertarungan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Februari 1964 tersebut. Bahkan di ronde pertama pertarungan Sonny Liston terlihat seperti kehilangan gaya karena secara membabi-buta berusaha mendaratkan pukulan ke Clay yang dengan tenang menghindari pukulan-pukulan tersebut.

Liston bermain lebih baik di ronde ke-dua namun Clay mulai mengembalikan pukulan-pukulan Liston di ronde ke-tiga. Bahkan Clay berhasil mendominasi jalannya pertarungan di ronde ke-lima dan ke-enam dengan pukulan-pukulan cepat yang secara akumulatif mengurangi stamina dari Liston. Clay berhasil mengejutkan segenap pecinta olahraga tinju dengan memenangkan pertarungan tesebut secara TKO di ronde ke-tujuh.

Gaya Bertarung Muhammad Ali dan Talking Trash

Muhammad Ali memiliki gaya bertarung di luar kebiasaan dan berbeda dengan petinju pada masanya, gaya tarungnya sesuai dengan kalimat yang sering digunakan untuk menggambarkan dirinya yaitu “Terbang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti seekor lebah”. Gerakan tubuhnya yang luwes ketika melakukan pergerakan di atas ring membuat dirinya terlihat seperti seekor kupu-kupu, namun pukulannya yang akurat dan memiliki kekuatan yang cukup akan terasa menyakitkan di bagian tubuh lawannya.

Muhammad Ali bukan tipe petarung yang mengandalkan kuatnya pukulan, namun memiliki nilai lebih di akurasi dan pemilihan moment yang tepat untuk membuat lawannya kehilangan keseimbangan. Nilai lebihnya sebagai seorang petarung terletak di kecepatan, refleks luar biasa dan pergerakan yang konstan dilakukan selama pertarungan berlangsung. Gerakan kakinya juga sangat dominan, hal ini membuat lawannya sulit menyudutkan Ali ke pojokan ring tinju.

Jimmy Jacobs, salah seorang manajer Mike Tyson, pernah melakukan pengukuran terhadap performa tarung Muhammad Ali menggunakan Synchronizer. Hasilnya adalah apabila dibandingkan dengan Sugar Ray Robinson, salah seorang petinju legendaris di kelas Middleweight, Muhammad Ali mencatatkan kecepatan pukulan 25% lebih cepat dibandingkan Robinson meskipun berat badannya 22 Kg lebih berat dari pada berat badan Robinson.

Efek pukulan Muhammad Ali kepada lawannya dapat disimpulkan bersifat akumulatif, pada sebuah wawancara, Charlie Powell yang pernah bertanding melawan Ali di masa awal karirnya, mengatakan bahwa ketika ia menerima pukulan pertama dibadannya dia berpikiran bahwa dirinya kuat untuk menahan pukulan tersebut, namun tidak berapa lama, kepalanya semakin pusing dan Powell terpaksa mengakui keunggulan Ali setelah terjatuh di ronde ke-tiga pertarungan.

Dalam perkembangan karirnya, berdasarkan pengamatan banyak pihak, gaya bertarung Muhammad Ali banyak mengalami perubahan setelah ia beristirahat dari ring tinju selama 3.5 tahun. Pelatih fisik Muhammad Ali, Ferdie Pacheco menyatakan bahwa Ali kehilangan kemampuannya untuk bergerak secepat sebelumnya, hal ini membuat Ali merubah gaya tarungnya menjadi lebih diam dan lebih banyak bertukar pukulan dengan lawannya.

Hal lain yang menarik perhatian pecinta olahraga tinju adalah bagaimana Muhammad Ali memberikan komentar-komentar yang memancing emosi dari lawan-lawannya baik di luar ring maupun ketika bertarung di atas ring. Kebiasaan ini dinikmati sebagai sebuah hiburan oleh banyak pihak dan menjadi ciri khas tersendiri yang ditunggu-tunggu oleh semua penggemarnya.

Komentar “Talking Trash” khas Ali dirancang dengan fokus untuk mempromosikan pertarungan namun sering kali juga mentargetkan serangan psikis kepada lawan-lawannya dalam bentuk provokasi yang apabila berhasil akan melemahkan daya konsentrasi lawannya pada tingkatan tertentu. Ralph Wiley, jurnalis ESPN memberikan julukan “The King of Talking Trash” bagi Muhammad Ali.

Video Kompilasi Muhammad Ali The King of Talking Trash

Pranala Luar