Selamat Datang di Bandar303 - Selamat kepada member setia BANDAR303 yang berhasil mendapatkan Grand Jackpot di Slot Joker Online Sebesar Rp.202.019.140. Nikmati juga Promo dan Bonus Menariknya, Hanya Dengan 1 Id Anda Bisa Bermain Semua Games Menarik Dan Kini BANDAR303 Menerima Deposit Menggunakan PULSA, Mari Gabung Bersama Kami, Bandar303.

Konflik Rusia vs Ukraina Kini Berlanjut ke Liga Sepak Bola

Mon, 01 Sep 14   Category: Berita   Tags: , , ,
 
 

Rusia - Ukraina

Agen Bola – Agen Casino – Agen Tangkas
, Lima bulan setelah aneksasi Krimea, konflik Rusia dan Ukraina mulai berlanjut ke liga sepak bola. Dua negara itu sekarang mempertengkarkan keberadaan klub sepak bola di wilayah itu.

Rusia terus menentang otoritas di Ukraina. Kali ini Rusia menggabungkan tiga kesebelasan asal Krimea menjadi liga tersendiri. Langkah itu dinilai bisa mengganggu hubungan antara negara tuan rumah Piala Dunia 2018 dan badan organisasi olahraga dunia.

Tiga klub asal Krimea, SKChF Sevastopol, Zhemchuzhina Yalta, dan Tavria Simferopol, akan meninggalkan sepak bola Ukraina dan masuk liga Rusia yakni bermain di divisi dua wilayah selatan, bagian dari tingkat ketiga sistem liga Rusia. Demikian disampaikan Asosiasi Sepak Bola Rusia dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat sepak bola Ukraina meminta FIFA dan badan sepak bola Eropa UEFA untuk menanggapi hal itu. Mereka mengatakan Rusia tidak berhak menjalankan olahraga di wilayah Ukraina. FIFA telah menolak seruan agar Rusia dicabut haknya sebagai tuan rumah Piala Dunia setelah peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina.

“Kita tidak bisa melakukan pekerjaan FIFA dan UEFA,” kata juru bicara Federasi Sepak Bola Ukraina Pavel Ternovoi kepada Kantor Berita AP, Jumat (1/8).

“Kami berharap bahwa dalam waktu dekat badan-badan ini mengambil keputusan yang tepat.”

Tindakan Rusia di Krimea berbuntut panjang terhadap berbagai hal, termasuk masalah keberadaan klub sepak bola.

Klub juara asal Ukraina, Shakhtar Donetsk telah dipaksa untuk melakukan pertandingan kandang mereka di kota pengasingan di Lviv dekat perbatasan Polandia, sebuah kota berbahasa Ukraina yang merupakan kebalikan budaya dengan mayoritas warga Donetsk yang sebagian besar berbahasa Rusia.

Enam pemain Shakhtar, yang semua dari Amerika Selatan, menolak untuk melapor kembali ke klub untuk musim baru ini, hal itu karena adanya kekhawatiran soal keamanan. Beberapa pemain dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk transfer ke klub di negara-negara Eropa lainnya.

Klub Ukraina di Liga Champions lainnya, Dnipro Dnipropetrovsk, melakukan pertandingan kandang di ibukota Ukraina, Kiev. Pertandingan itu menjadi pertandingan Eropa pertama di musim ini, sebuah pertandingan kualifikasi putaran ketiga melawan FC Copenhagen, namun diganggu kerusuhan massal Rabu, yang mendorong UEFA melakukan investigasi.

Sejak Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Maret lalu, telah terdaftar sebanyak lima klub baru di kawasan itu.

Sergei Stepashin, mantan perdana menteri Rusia yang duduk di komite eksekutif RFU, mengatakan kepada media lokal bahwa “mungkin ada sanksi ” jika Rusia menggabungkan klub Krimea, tetapi bahwa organisasi memiliki “keraguan” bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Ditanya tentang kemungkinan sanksi terhadap Rusia, Ternnovoi mengatakan federasi sepak bola Ukraina tentu “tidak ingin menghancurkan sepak bola Rusia.”

“Federasi ingin keadilan dan tidak adanya politik dalam sepak bola, baik di Rusia dan di Krimea,” katanya.
RFU ingin Menteri Olahraga Vitaly Mutko, anggota komite eksekutif FIFA, melobi Presiden FIFA Sepp Blatter dalam masalah ini. Demikian disampaikan Stepashin.

Sementara itu, Kantor FIFA dan UEFA di Swiss ditutup pada Jumat (1/8) karena hari libur nasional. Sehingga, upaya untuk menghubungi para pejabat FIFA dan UEFA untuk dimintai pendapatnya belum bisa dilakukan.